Cerita ini bukan hanya sekedar cerita
biasa bagiku karena hal ini adalah kisah nyata tentang kehidupan yang
aku jalani. Aku yang baru menginjak masa remaja dimana seharusnya
mendapat perhatian lebih dari orang tuaku, justru harus menanggung beban
karena mamaku yang harus mengalami kelumpuhan dan karena aku anak
satu-satunya maka jadilah aku yang repot dengan semuanya.

Karena ayahku memang jarang pulang
karena pekerjaanya hanya main judi dan main perempuan saja. Dari hasil
gaji mamaku yang seorang PNS biasa kamipun dapat menyambung hidup, meski
dengan cara yang sedikit morat marit tapi aku dengan sabar melakukan
semua itu apalagi ketika melihat mama terbaring di atas tempat tidur
tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena hal ini juga aku jarang kumpul
bareng dengan teman-temanku, bahkan aku tidak mempunyai seorang pacar
karena kesibukanku padahal ketika temanku berbicara tentang asmara
mereka yang biasanya di selingi dengan cerita dewasa. Namun aku hanya
bisa berharap mungkin suatu saat mamaku dapat sembuh dari penyakitnya
sehingga aku bisa gabung dengan teman-teman sebayaku.
Tiap aku berangkat sekolah pagi hari aku meminta bantuan tetanggaku, mak Ning aku biasa memanggilnya. Dia yang
sering menjengok keadaan mama meskipun tidak setiap saat berada di dekat
mamaku, karena dia juga memiliki seorang cucu yang dia jaga karena anak
mak Ning bekerja. Tapi kalau ayahku berada di rumah mak Ning tidak
berani mendekat karena sikap keras ayahku.
Kemudian dia akan menungguku di depan
teras rumahnya dan bilang kalau ada ayahku jadi dia tidak melihat
keadaan mamaku. Dan aku bisa memakluminya karena ayahku memang keras dan
juga songong orangnya, jadi setiap warga di sini tidak mau dekat-dekat
dengan ayahku. Begitu juga aku yang sering menjadi pelampiasan amarahnya
setiap dia pulang dalam keadaan mabuk.
Hingga pada suatu hari ada kejadian yang
lebih parah dari itu. Saat itu aku baru saja membersihakn rumah dan
duduk santai di ruang keluarga sambil menonton Tv, karena hari masih
sore akupun masih males buat pergi mandi namun akhirnya aku tertidur di
ruang tengah itu. Dan aku terkejut dengan sentuhan seseorang pada kedua
payudaraku setelah aku buka mataku.
Tambah rasa terkejutku akupun menjerit
“Ayah.. apa yang ayah lakukan.. ” Namun dia bukanya menghindar malah
semakin kuat memegang kedua pundakku lalu mencium bibirku dapat aku
rasakan bau olkohol dalam mulutnya, akupun berusha menghindar dengan
cara menendang tubuhnya tapi semua sia-sia karena tubuh ayahku yang
begitu kekar dan juga tenagnya masih kuat meskipun dia sedikit
sempoyongan.
Mungkin mamaku mendengar teriakanku
karena saat itu aku mendengar diapun bersuara meskipun tidak begiu
terdengar. Ayah seperti orang yang kesetanan dia terus mencumbuku bahkan
kini pakaianku lepas dari tubuhku, begitu ayah menindih tubuhku akupun
hanya bisa menangis dan tidak ada lagi tenaga waktu itu mungkin karena
aku begitu kecewa dengan sikap ayahku.
Dengan mudahnya dia mengacungkan
kontolnya padaku lalu menembus memekku yang terasa sulit karena aku
memang belum pernah melakukan hubungan intim seperti dalam cerita dewasa
ini ” Uuuggghh… aaaagggghhh….. aaaaaggggghh… aaaaaaaggggghhh… ”
Terdengar desahnya mengikuti setiap gerakan tubuhnya yang menggoyangku
bahkan dengan kasarnya dia remas kedua tetekku.
Akupun menangis lebih keras lagi sambil
berkata dalam tangisku ” Aaggh.. jangan yah… ini aku yah…. heeegghhh..
heeeggghh.. ” Tapi bukannya menghentikan perbuatanya ayah semakin
menghentakan kontolnya semakin keras dalam memeku, aku pejamkan mataku
namun masih aku rasakan juga kontol ayah yang menyeruak dalam lubang
memekku yang terus dia goyang.
Ayah berhenti sejenak dan aku kira dia
sudah mencapai puncak klimaks, namun dia mencium wajahku yang sudah
basah oleh air mata ” Uuuggghh… ayah.. sayang.. ka.. mu… aaaaagggghh…
aaaaaaggggggghhh… aaaaaaaagggghhhh.. ” Kembali dia bergerak di atas
tubuhku bahkan dengan gerakan pantat yang lebih keras lagi menghantam
memekku yang masih pertama kali merasakan hal ini.
Kini dia semakin cepat melakukan gerakan
maju mundur di atas tubuhku sampai akhirnya akupun mendengarnya
mengerang ” OOooouuuggghhh… aaaaaggggghhh… aaaaagggghh… aaaaggggghh..
aku.. pu…as… aaaagggghhhh…. aaaagggghhh… aaaaggghhh ” Saat itulah aku
merasakan hangat dalam memekku dan tidak berapa lama kemudian aku lihat
ayah terkuali lemas di atas tubuhku.
Aku berusaha bangun dari sana namun
lengan ayah masih erat mendekap tubuhku. Dan sejak saat itu aku menjadi
pelampiasan nafsunya dan aku tidak bisa lari dari sana karena aku masih
kepikiran sama mamaku, aku tidak bisa meninggalkan dia begitu saja siapa
nanti yang akan merawatnya. Dan aku tahu kalau mama juga mengetahui apa
yang di lakukan oleh ayah padaku.
Cerita Dewasa Aku Sebagai Pelampiasan Nafsu Ayahku
Reviewed by shinta dewi
on
April 25, 2018
Rating:
No comments: